Home »
Pengetahuan
» Tanda -tanda Ekstrim Akibat Dari Pemanasan Global
Tanda -tanda Ekstrim Akibat Dari Pemanasan Global
Written By Unknown on 5/18/2012 | 11.05.00
Kerusakan alam yang terjadi saat ini, baik
dalam skala Nasional maupun Internasional, sudah mencapai tahap serius
dan mengancam seluruh penduduk dunia. Banyak faktor yang menyebabkan
ketidakseimbangnya alam akibat ulah manusia, cuaca, degradasi lahan dan
lain-lain. Meningkatnya suhu permukaan bumi, lautan dan atmosfir, juga
sebagai penyebab kemunculannya hal yang ekstrim dari peristiwa alam itu
sendiri. Terutama kerusakan alam akibat pembakaran bahan bakar fosil
(batu bara, minyak bumi, dan gas alam) yang melepaskan gas CO2 dan
gas-gas lainnya yang juga disebut gas rumah kaca ke atmosfir bumi.
Kerusakan bumi saat ini telah menganggu ekosistem hewan dan tumbuhan,
juga masih banyak lagi tanda-tanda ganjil muncul akibat pemanasan
global.
Berikut Afif Sevenfoldism menghimpun tanda-tanda
ekstrim akibat dari pemanasan global.
1.
Gerakan Global Dari Kelompok Tanaman dan Hewan
Sebuah studi terbaru mengungkapkan, hampir
dari 2.000 spesies tanaman dan hewan akan mulai menemukan gerakan massal
menuju kutub pada tingkat rata-rata 3,8 mil (61 km) per dekade. Para
peneliti juga memprediksi bahwa beberapa spesies tanaman dan hewan di
daerah pegunungan alpen, akan bergerak secara vertikal pada tingkat 20
kaki (6,1 meter) per dekade pada paruh kedua abad ke-20.
2. Emisi Metana Dari Hewan
Emisi metana berperan lebih besar dalam
pemanasan global. Tepatnya tingkat bahaya berada di bawah karbondioksida
(CO2). Dan bila bahan organik dipecah oleh bakteri di bawah oksigen
(dekomposisi anaerobik) metana akan terproduksi. Proses tersebut terjadi
dalam usus hewan herbivora. Oleh sebab meningkatnya jumlah produksi
ternak terkosentrasi, maka tingkat metana dilepaskan ke atmosfir akan
semakin meningkat.
3. Air Mencoklat
Suhu panas diperkirakan akan menyebabkan
bahan organik di bawah air danau akan lebih berwarna, mengubahnya
menjadi air berwarna kecoklatan. Karena sinar matahari otomatis
terhalang, maka tanaman di dasar danau akan lebih sulit untuk bertahan
hidup. Dan itu berarti spesies hewan pemakan tanaman akan berkurang
secara signifikan. Jika semua itu terjadi, seluruh ekosistem akan mulai
menghilang.
4. Serangan Malaria
Sebuah laporan WHO tahun 2000 di Afrika,
menemukan bahwa pemanasan global adalah penyebab penyebaran nyamuk
malaria dari tiga kabupaten di Kenya barat selama 13 tahun, dan
menyebabkan wabah penyakit di wilayah Rwanda dan Tanzania. Sedangkan di
Eropa Barat, WHO juga memperingatkan suhu hangat akan membawa pengaruh
penyebaran nyamuk malaria di wiliyah iklim bagian utara, yang dapat
menyebabkan lonjakan malaria di luar daerah tropis ( Eropa). Serta di
Amerika Selatan, berkat pemanasan global, wabah malaria pun telah
menyebar ke ketinggian yang lebih tinggi. Seperti di daerah pegunungan
Andes Kolombia dengan ketinggian 7.000 kaki (2.100 m) di atas permukaan
laut. Dan pada september 2006 di Moskow, Rusia, ditemukan larva nyamuk
Anopheles pembawa malaria untuk pertama kalinya.
5. Kemungkinan 2.000 Pulau di Indonesia Akan Lenyap
Sebagai konsekuensi dari
pertambangan yang berlebihan dan berbagai kegiatan yang merusak
lingkungan. Setidaknya ada 2.000 pulau kecil di seluruh kepulauan
Indonesia akan lenyap pada tahun 2030. Dan Kini Indonesia tercatat telah
kehilangan 24 dari 17.500 pulau.
source: http://taugaksih.com/
Label:
Pengetahuan
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !