Makna Tersembunyi Dari Jari Tangan Manusia
Written By Unknown on 5/04/2012 | 10.02.00
Pernahkah kalian memikirkan bagaimana
bisa urutan jari-jari tangan kita tidak sama tingginya? Pasti kebanyakan
dari pembaca sekalian kurang memperhatikannya. Nah untuk itu, Afif Sevenfoldism kali akan
membagi informasi kepada kalian tenang makna urutan jari tangan
manusia.

Berdasarkan penelitian dan petunjuk Alquran, maka dapat simpulkan bahwa
makna urutan jari tangan manusia itu merupakan tanda perjalanan
kehidupan manusia itu sendiri. Berikut ulasannya:
1. Jari kelingking. (Zaman Adam)
Mengapa saya simpulkan bahwa jari kelingking adalah zaman Adam?
Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca dengan cara dimulai dari
kanan ke kiri. Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif
nya adalah jari kelingking.
Dari itulah saya simbolkan bahwa Jari Kelingking adalah zaman Adam.
Karena memang Adam lah Manusia Pertama.
2. Jari Manis. (Zaman Idris)
Lihatlah gambar dibawah. Mengapa setelah Kelingking, terdapat Jari Manis
yang ukurannya lebih tinggi dari Jari Kelingking itu?

Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh masyarakat manusia
di zaman Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding
ketika zaman Adam. Alias semakin berkembang.
Tidak heran juga mengapa sosok Budha yang tergambar duduk di tengah
BUNGA TERATAI adalah melambangkan bahwa TERNYATA masyarakat manusia pada
zaman itu sudah mampu melakukan perjalanan sampai ke Planet terujung,
yakni planet Sidratul Muntaha. (TERATAI tempat berhenti). Dan Budha
adalah orang yang memang di duga sosok Nabi Idris. Dan beliau sendiri
menjadi simbol Miraj bagi kaumnya pada zaman itu.
Surat 50/36 :
"Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum
mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka
mereka (yang telah binasa itu) telah pernah menjelajah di berbagai
negeri…"
Lebih lanjut, berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang
oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat
zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini.
3. Jari Tengah (Zaman Nuh).
Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 jari sebelumnya, Jari
Manis dan Jari Kelingking?

Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia di zaman Nuh adalah
zaman Puncak peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia pada
zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat
sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan,
akhirnya Allah menghukum mereka -masyarakat Zaman Nuh- dengan
mengirimkan bencana Banjir Dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang
kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh beserta umatnya)
berkembang biak kembali dan peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi.
Dan Jari Tengah (Zaman Nuh) pun akhirnya menjadi BATAS TOLAK UKUR antara
2 episode perjalanan kehidupan manusia. Umat sebelum Zaman Nuh dan Umat
sesudah Zaman Nuh.
4. Jari Telunjuk (Zaman Ibrahim).
Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun)
dibanding Jari tengah?

"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongan Nuh"
Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini
sebagai "Bapaknya" para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran
Tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan
orang Paling Pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham
satu Tuhan.
Dari sebab itulah kenapa Telunjuk saya simbolkan dengan zaman Ibrahim,
karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1.
Surat 6/161 :
"Katakanlah : "sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada
jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus….."
Kembali ke pertanyaan mengapa ukuran Jari Telunjuk malah lebih rendah
dari Jari tengah, itu sangat jelas mensinyalkan bahwa apa yang ada pada
zaman nabi Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran
manusia, ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut di
perkecil oleh Allah dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum
zaman nabi Nuh. Dan yang paling sangat tampak adalah ukuran tubuh
manusia yang dari masa ke masa terus mengalami penurunan. Hingga
akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju
sampai pada zaman Muhammad (Jari Jempol). Zaman sisa-sisa.
5. Jari Jempol (Zaman Muhammad).

Surat 16/123 :
"Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : "Ikutilah agama
Ibrahim…"
Surat 36/2-4 :
"Demi Alquran yang penuh hikmah"
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul"
"Di atas jalan yang lurus".
Jari Jempol (Zaman Muhammad) adalah jari yang paling pendek dari ke
empat jari sebelumnya. Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini
merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam
bidang teknologi yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup
untuk melampaui apa yang pernah di capai oleh umat sebelumnya.
Dari itulah Alquran sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang
segala sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan,
apalagi zaman kita !!! Zaman pengulangan !!!
Surat 56/62 :
"Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka
mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?"
Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik
rendahnya "derajat" zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap Maha
Penyayang terhadap mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya Dia
menurunkan Alquran melalui Muhammad sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu).
Sejalan dengan istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari).
"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alquran) kepada
hambaNya, agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam."(QS. Al
Furqaan : 1)
source : http://yafi201.blogspot.com/
Label:
Islami,
Pengetahuan,
Unik
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !